Penerapan Elemen Arsitektur Melayu dalam Perencanaan Pusat Umkm: Kawasan Waduk Cipta Karya Pekanbaru

DOI: https://doi.org/10.26618/x2170d87

Authors

  • Ummi fadhilah Ramadani Universitas Lancang Kuning
  • Repi Repi Universitas Lancang Kuning
  • Mutiara Yaumil Atika Universitas Lancang Kuning

Malay architecture, Local culture, MSME, MSME center, Cipta karya reservoir

Abstract

ABSTRAK: Arsitektur Melayu merupakan representasi identitas budaya yang sarat nilai historis, estetis, dan filosofis, sekaligus adaptif terhadap iklim tropis. Namun, perkembangan kota Pekanbaru menyebabkan berkurangnya bangunan berarsitektur Melayu sehingga identitas budaya mulai memudar. Penelitian ini bertujuan merumuskan konsep perencanaan Pusat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kawasan Waduk Cipta Karya dengan mengintegrasikan elemen arsitektur Melayu sebagai strategi pelestarian budaya sekaligus penguatan ekonomi lokal. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan dan wawancara dengan tokoh masyarakat, pelaku UMKM, serta perwakilan instansi terkait, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menekankan tiga elemen utama arsitektur Melayu, yaitu atap dengan tipologi lipat dan limas, tata ruang serta ornamen khas, dan rumah panggung. Elemen-elemen ini ditransformasikan dalam desain modern yang mencakup analisis tapak, iklim, vegetasi, serta zoning kawasan untuk menciptakan ruang fungsional, estetis, dan selaras dengan budaya lokal. Konsep ini diharapkan mendukung perkembangan UMKM, memperkuat citra budaya Melayu, serta meningkatkan daya tarik wisata berbasis budaya di Pekanbaru.

 

ABSTRACT: Malay architecture represents a cultural identity rich in historical, aesthetic, and philosophical values while remaining adaptive to the tropical climate. However, the rapid development of Pekanbaru has reduced the presence of Malay-style buildings, leading to the fading of local cultural identity. This study aims to formulate a planning concept for a Micro, Small, and Medium Enterprises (MSME) Center at the Cipta Karya Reservoir area by integrating elements of Malay architecture as both a cultural preservation strategy and a means of strengthening the local economy. A qualitative approach was employed through field observations and interviews with community leaders, MSME actors, and relevant government representatives, followed by thematic analysis. The findings highlight three main elements of Malay architecture: roof typologies such as folded and pyramid forms, spatial organization with distinctive ornaments, and stilt-house structures. These elements were transformed into a modern design encompassing site analysis, climate adaptation, vegetation, and zoning to create functional, aesthetic, and culturally aligned spaces. The proposed concept is expected to support MSME development, reinforce Malay cultural identity, and enhance Pekanbaru’s cultural tourism appeal.

 

Author Biography

Ummi fadhilah Ramadani, Universitas Lancang Kuning

Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Lancang Kuning.

References

Rahman, F., & Kurniawan, H. (2021). Penerapan Ciri Khas Arsitektur Melayu Pada Fasad Bangunan Kontemporer Di Kota Pekanbaru (Kasus Perkantoran Pemerintahan Di Tenayan Raya). Journal of Architectural Design and Development, 2(2), 103.

Faisal, G., & Firzal, Y. (2020). Arsitektur Melayu: Rumah Tradisional dalam Sketsa dan Lensa. UR Press.

Saputra, W. E., Cheris, R., & Ravelino, P. (2022). Vernacular Architecture Implementation On Shopping Center Buildings Design In The City Of Pekanbaru. New Design Ideas, 2022(Special Issue), 76–86.

Cheris, R. (2017). Faktor-Faktor Memudarnya Citra Kampung Bandar Senapelan (Tinjauan Terhadap Nilai Sejarah dan Arsitektur Tradisional Sebagai Identitas Kota Pekanbaru). In Jurnal Arsitektur Melayu dan Lingkungan (Vol. 4, Issue 2).

Arsitektur, J., Melayu dan Lingkungan, A., Tasya Nabila, R., & Masrul, W. (2024). Perancangan Contemporary Art Center Di Pekanbaru Pendekatan Arsitektur Kontemporer. 11(1), 1–10.

Munthe, A., Yarham, M., & Siregar, R. (2023). Peranan UMKM terhadap perekonomian Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen Dan Akuntansi, 2(3), 593–614.

Yuan, L.J. (1987). The Malay House: Rediscovering Malaysia's Indigenous Shelter System. Institut Masyarakat, Pulau Pinang, Malaysia.

Faisal, Gun. (2017). Transformasi Identitas Arsitektur Vernakular Pesisir: Tinjauan Kasus Permukiman Suku Akit Di Pulau Rupat, Proseding Seminar Nasional II Arsitektur USU. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Cheris, R., & Repi. (2017). Inventory of Heritage Building in Kampung Bandar Senapelan Pekanbaru City, RIAU. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 97(1).

Firzal, Yohannes. (2015). Mendefinisikan Kembali Arti Kampung Melayu. Jurnal Arsitektur Melayu dan Lingkungan Vol. 2, No. 1., Hal 1-10.

Efendi, Tenas. (2007). "Bangunan Tradisional Melayu dan Nilai Budaya Melayu" dalam Heddy Shri Ahimsa-Putra (Ed). Masyarakat Melayu dan Budaya Melayu dalam Perubahan. Hal. 597-626. Adicitra Karya Nusa, Yogyakarta.

Firzal, Yohannes. (2015). Reconstructing Socio Cultural Identity: Malay Culture and Architecture in Pekanbaru, Indonesia, Ph.D. dissertation, Newcastle University, Newcastle.

Mudra, M. A. (2004). Rumah Melayu Memangku Adat Menjemput Zaman. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu & Penerbit AdiCita.

Wahyuningsih; Abu, Rivai. Arsitektur Tradisional Daerah Riau .1986/1987.

Efendi, Tenas. (2014). Rumah, An Ode to the Malay House. Areca Books, Penang.

Zain, Zairin. (2006). Sistem struktur Rumah Tradisional Melayu di Kota Sambas Kalimantan Barat (Structural System of Malays Traditional House in Sambas Town West Kalimantan). Indonesian National Journal of Architecture NALARs Muhammadiyah University of Jakarta Volume 5 No. 2. Jakarta.

Prihatmaji, Yulianto Purwono; IMANUDDIN, Imanuddin. Studi Tipomorfologi Rumah Melayu: Inkrementalitas Pada Ruang Dan Konstruksi. Tesa Arsitektur, v. 19, n. 1, p. 24, 6 ago. 2021.

Repi, R., Cheris, R., & Amalia, D. (2020, April). Ornamen Pada Bangunan Tradisional Arsitektur Melayu Desa Rantau Bais, Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. In Prosiding Seminar Nasional Pakar (pp. 1-35).

Felita, A., Thahir, A. R., Handjajanti, S., & Kridarso, E. R. (2018). Langgam Arsitektur Melayu Riau Pada Bangunan Fasilitas Umum Di Bengkalis Objek Studi Museum Sultan Syarif Kasim. In Seminar Nasional Cendekiawan ke (Vol. 4).

Jamil, O. N. (2007). Arsitektur Tradisional Daerah Riau. Riau: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pemko Berita. (2024, Agustus 14). Jumlah Pelaku UMKM di Pekanbaru Tahun Ini Meningkat. pekanbaru.go.id.https://www.pekanbaru.go.id/p/news/jumlah-pelaku-umkm-di-pekanbaru-tahun-ini-meningkat.

Siswanto, A. (2012). Architectural and Physical Characteristics of Indigenous Limas House in South Sumatera. Universiti Putra Malaysia.

Downloads

Published

2025-09-30