Penerapan Elemen Arsitektur Melayu dalam Perencanaan Pusat Umkm: Kawasan Waduk Cipta Karya Pekanbaru

DOI: https://doi.org/10.26618/x2170d87

Authors

  • Ummi fadhilah Ramadani Universitas Lancang Kuning

Malay architecture, Local culture, MSME, MSME center, Cipta karya reservoir

Abstract

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menghadapi krisis ekonomi. Di Kota Pekanbaru, jumlah UMKM terus meningkat, mencapai 26.684 UMKM pada tahun 2024. Peningkatan jumlah UMKM tidak didukung oleh fasilitas yang memadai, hal ini menjadi kendala dalam pemasaran produk UMKM, khususnya di Kelurahan Sialangmunggu sejumlah 200 UMKM. Penelitian ini mengeksplorasi terhadap penerapan arsitektur Melayu dalam perencanaan Pusat UMKM di Kawasan Waduk Cipta Karya, Pekanbaru.Tujuannya adalah penerapan elemen-elemen arsitektur Melayu secara optimal ke perencanaan Pusat UMKM yang mencirikan identitas lokal. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan cara pengumpulan data melalui studi literatur, observasi, dan wawancara dengan pelaku UMKM. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan elemen-elemen arsitektur Melayu memiliki signifikansi substansial dalam meningkatkan nilai budaya lokal, estetika dan fungsionalitas Pusat UMKM. Penerapan karakteristik bentuk atap dan ornament arsitektur Melayu menjadikan daya tarik visual dan fungsi kegiatan Pusat UMKM. Studi ini menghasilkan perencanaan Pusat UMKM yang mengintegrasikan nilai-nilai arsitektur Melayu dengan kebutuhan modern. Temuan penelitian memberikan kontribusi signifikan terhadap body of knowledge dalam arsitektur Melayu dan pengembangan ekonomi masyarakat terutama Pelaku UMKM.

Author Biography

Ummi fadhilah Ramadani, Universitas Lancang Kuning

Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Lancang Kuning.

References

Rahman, F., & Kurniawan, H. (2021). Penerapan Ciri Khas Arsitektur Melayu Pada Fasad Bangunan Kontemporer Di Kota Pekanbaru (Kasus Perkantoran Pemerintahan Di Tenayan Raya). Journal of Architectural Design and Development, 2(2), 103.

Faisal, G., & Firzal, Y. (2020). Arsitektur Melayu: Rumah Tradisional dalam Sketsa dan Lensa. UR Press.

Saputra, W. E., Cheris, R., & Ravelino, P. (2022). Vernacular Architecture Implementation On Shopping Center Buildings Design In The City Of Pekanbaru. New Design Ideas, 2022(Special Issue), 76–86.

Cheris, R. (2017). Faktor-Faktor Memudarnya Citra Kampung Bandar Senapelan (Tinjauan Terhadap Nilai Sejarah dan Arsitektur Tradisional Sebagai Identitas Kota Pekanbaru). In Jurnal Arsitektur Melayu dan Lingkungan (Vol. 4, Issue 2).

Arsitektur, J., Melayu dan Lingkungan, A., Tasya Nabila, R., & Masrul, W. (2024). Perancangan Contemporary Art Center Di Pekanbaru Pendekatan Arsitektur Kontemporer. 11(1), 1–10.

Munthe, A., Yarham, M., & Siregar, R. (2023). Peranan UMKM terhadap perekonomian Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen Dan Akuntansi, 2(3), 593–614.

Yuan, L.J. (1987). The Malay House: Rediscovering Malaysia's Indigenous Shelter System. Institut Masyarakat, Pulau Pinang, Malaysia.

Faisal, Gun. (2017). Transformasi Identitas Arsitektur Vernakular Pesisir: Tinjauan Kasus Permukiman Suku Akit Di Pulau Rupat, Proseding Seminar Nasional II Arsitektur USU. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Cheris, R., & Repi. (2017). Inventory of Heritage Building in Kampung Bandar Senapelan Pekanbaru City, RIAU. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 97(1).

Firzal, Yohannes. (2015). Mendefinisikan Kembali Arti Kampung Melayu. Jurnal Arsitektur Melayu dan Lingkungan Vol. 2, No. 1., Hal 1-10.

Efendi, Tenas. (2007). "Bangunan Tradisional Melayu dan Nilai Budaya Melayu" dalam Heddy Shri Ahimsa-Putra (Ed). Masyarakat Melayu dan Budaya Melayu dalam Perubahan. Hal. 597-626. Adicitra Karya Nusa, Yogyakarta.

Firzal, Yohannes. (2015). Reconstructing Socio Cultural Identity: Malay Culture and Architecture in Pekanbaru, Indonesia, Ph.D. dissertation, Newcastle University, Newcastle.

Mudra, M. A. (2004). Rumah Melayu Memangku Adat Menjemput Zaman. Yogyakarta: Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu & Penerbit AdiCita.

Wahyuningsih; Abu, Rivai. Arsitektur Tradisional Daerah Riau .1986/1987.

Efendi, Tenas. (2014). Rumah, An Ode to the Malay House. Areca Books, Penang.

Zain, Zairin. (2006). Sistem struktur Rumah Tradisional Melayu di Kota Sambas Kalimantan Barat (Structural System of Malays Traditional House in Sambas Town West Kalimantan). Indonesian National Journal of Architecture NALARs Muhammadiyah University of Jakarta Volume 5 No. 2. Jakarta.

Prihatmaji, Yulianto Purwono; IMANUDDIN, Imanuddin. Studi Tipomorfologi Rumah Melayu: Inkrementalitas Pada Ruang Dan Konstruksi. Tesa Arsitektur, v. 19, n. 1, p. 24, 6 ago. 2021.

Repi, R., Cheris, R., & Amalia, D. (2020, April). Ornamen Pada Bangunan Tradisional Arsitektur Melayu Desa Rantau Bais, Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. In Prosiding Seminar Nasional Pakar (pp. 1-35).

Felita, A., Thahir, A. R., Handjajanti, S., & Kridarso, E. R. (2018). Langgam Arsitektur Melayu Riau Pada Bangunan Fasilitas Umum Di Bengkalis Objek Studi Museum Sultan Syarif Kasim. In Seminar Nasional Cendekiawan ke (Vol. 4).

Jamil, O. N. (2007). Arsitektur Tradisional Daerah Riau. Riau: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pemko Berita. (2024, Agustus 14). Jumlah Pelaku UMKM di Pekanbaru Tahun Ini Meningkat. pekanbaru.go.id.https://www.pekanbaru.go.id/p/news/jumlah-pelaku-umkm-di-pekanbaru-tahun-ini-meningkat.

Siswanto, A. (2012). Architectural and Physical Characteristics of Indigenous Limas House in South Sumatera. Universiti Putra Malaysia.

Published

2025-08-31