POLA TATA RUANG PERUMAHAN DAN PERKEMBANGANNYA DITINJAU DARI KEARIFAN LOKAL DESA CIKOANG
Abstract
Desa adat merupakan sebuah permukiman tradisional yang memiliki tradisi yang masih dipertahankan sampai saat ini seperti Maudu Lompoa, yang dilakukan setahun sekali dan dijadikan sebagai wisata budaya di Sulawesi Selatan. Hal tersebut mendorong pertumbuhan permukiman di sekitar ruang kegiatan budaya yang dapat menurunkan daya dukung kawasan perumahan. Oleh sebab itu, perlu mengidentifikasi karakteristik fisik pola tata ruang perumahan dan perkembangannya ditinjau dari kearifan lokal. Adapun teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka, penyebaran kuesioner dan pendataan instansional. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, komparatif, spasial dan grid index. Hasil penelitian menunjukkan perkembangan perumahan mengikuti ruang yang tersedia di sekitar ruang kegiatan budaya. Pemakaian ruang kegiatan budaya yang tetap. Pola perumahan terikat dengan ruang kegiatan budaya.
Keywords
Full Text:
Download PDFReferences
Arifin, Mimi. 2017. Ruang Hunian Dalam Perspektif Gender Komunitas Ammatoa Kajang. Makassar, Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Hasanuddin.
http://rubrik-riza.blogspot.co.id/2017/07/tradisi-maudu-lompoa-di-cikoang.html, (Diakses tanggal 19 Mei 2018 pukul 14.23).
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Takalar Tahun 2012-2032
Sasongko, Ibnu. 2005. Pembentukan Struktur Ruang Permukiman Berbasis Budaya (Studi Kasus: Desa Puyung-Lombok Tengah). Malang, Planologi, Institut Teknologi Nasional Malang.
DOI: https://doi.org/10.26618/j-linears.v1i2.1808
Copyright (c) 2019 LINEARS : Jurnal Teknik Arsitektur
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Linears is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.