Peran wali Nikah Menurut Tokoh Masyarakat Desa Belapunranga Kabupaten Gowa

Abukital Noho, Muhammad Ali Bakri, Erfandi AM

Abstract


Nikah merupakan ikatan perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama, nikah juga merupakan ibadah lahir dan batin yang dianjurkan oleh Allah Swt. Di dalam pernikahan memiliki syarat dan rukun yang harus dipenuhi sebelum diadakannya pernikahan. Syarat dan rukun tersebut terdiri dari calon mempelai laki-laki dan perempuan, wali nikah, saksi dan ijab qabul. Berkaitan dengan wali nikah ada perbedaan pendapat di kalangan ulama Madzhab. Masyarakat di Indonesia mayoritasnya bermadzhab Syafi’i, namun di sebagian kalangan menganut madzhab yang lain, dimana masing-masing madzhab berbeda pendapat tentang harus ada atau tidaknya wali dalam pernikahan. Peran wali nikah dalam pernikahan sangatlah penting, sebelum pernikahan, saat pernikahkan bahkan setelah pernikahkan peran wali sangat dibutuhkan oleh anak perempuannya terutama saat di hadapkan dengan problem rumah tangga anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan Masyarakat Desa Belapunranga Kabupaten Gowa terkait Peran Wali Nikah dalam pernikahan yang sesuai dengan hukum dan ajaran agama, serta mengetahui dalil-dalil yang digunakan dalam menggali hukum mengenai Peran Wali Nikah. Skripsi ini mengunakan metode penelitin kualitatif. Sebagaimana yang tertera dalam Metodologi Penelitian, yang bersifat normatif yaitu dengan menggunakan buku-buku dan hasil wawancara dilapangan sebagai sumber datanya. Yang dimana hasilnya dilakukan analisis kualitatif komparatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Pandangan Masyarakat Desa Belapunranga Kabupaten Gowa terkait Peran Wali Nikah sangat komprehensif yang sejalan dengan hukum dan ajaran agama islam bahwa Peran Wali Nikah bukan hanya sekedar saat menikahkan atau pada saat akad nikah saja akan tetapi lebih dari pada itu. Adapun di kalangan Ulama Madzhab lebih terfokus pada perannya (wali nikah) saat menikahkan atau pada saat akad.

 

Nikah is a marriage bond carried out in accordance with the provisions of law and religious teachings, marriage is also a physical and mental worship recommended by Allah SWT. In marriage has conditions and pillars that must be met before the holding of marriage. The terms and pillars consist of prospective bride and groom, marriage guardian, witness and ijab qabul. With regard to marriage guardians there is a difference of opinion among Madzhab scholars. The majority of people in Indonesia are Shafi'i madzhab, but in some circles adhering to other madzhab, where each madzhab has different opinions about whether or not there should be a guardian in marriage. The role of the marriage guardian in marriage is very important, before marriage, during marriage even after marriage the role of guardian is needed by the daughter, especially when faced with the child's household problems. This study aims to determine the extent of knowledge of the people of Belapunranga Village, Gowa Regency regarding the Role of Marriage Guardians in marriage in accordance with religious laws and teachings, as well as knowing the arguments used in exploring the law regarding the Role of Marriage Guardians. This thesis uses qualitative research methods. As stated in Research Methodology, which is normative, namely by using books and interview results in the field as a source of data. Which is where the results are carried out comparative qualitative analysis. The results of this study show that in the view of the people of Belapunranga Village, Gowa Regency regarding the Role of Marriage Guardians is very comprehensive, which is in line with Islamic laws and teachings that the role of Marriage Guardians is not just when marrying or during a marriage contract, but more than that. As for the Ulama, Madzhab is more focused on its role (wali nikah) when marrying or at the time of contract.


Keywords


Nikah; Wali Nikah; Peran Wali Nikah;

References


Taqiyuddin, Abdul Ghani Bin Abdul Wahid Bin Ali Bin Surur Al-Maqdisi Al-jamai Ad-Dimasyqi Al-Hanbali, Abu Muhammad, Umdatul Ahkam (Damasqus : Darutstsaqofah Al-Arobiyah: 1988 M/1408 H) Hal 206

Syafi'i, Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin al-Abbas bin Utsman, Al-Umm, Juz VII, Beirut; Dar Al-Ma’rifah: 1990 M/1410 H.

Al-Ju’fi, Abu Abdillah Muhammad Bin Isma’il Bin Ibrohim Bin Mugiroh Bin Bardizbah Al-Bukhari, Al-Bukhari, Juz 7 (Mesir: Al-qubra Al-amiriyah: 1311 H) Hal. 3.

Al-Baihaqi, Abu Bakar Ahmad Bin Al-Husain, Syuabul iman, juz 7 (India: Maktabah A-Rusydi: 2003 M/1423H) Hal. 340

Abu Al-Hasan Muslim Bin Al-Hajaj Bin Muslim Al-Qusyairy An-Naisabury, Minnatul Mun’im fii syarhi shahih muslim, Juz 2 (Saudi Arabia: Darussalam: 1999M/1420H) Hal. 2

Penulis, Kumpulan, Mausuatul Fiqhiyah Al-kuaitiyah, juz 41 (kuwait: Dar-Salasil: 1404-1427 H) Hal. 41

Sudarto, M. Pd. I, Fiqih Munakahat (Yogyakarta; Cv Budu Utama: 2021 M) Hal. 70

Abu Daud Sulaiman Bin Al-Asyats Al-Azdi As-Sajastani, Sunan Abu Daud (Darurrisalah Al-Alamiyah: 1430 H/2009 M) Hal.3

Malik Bin Anas Bin Malik Bin Amir Al-Ashbahi Al-Madani, Muwattha (Maktabah Ilmiyah: 1431 H) Hal. 181

Kumpulan ahli ilmu, Al-Mausuah Al-Fiqhiyah Al-quwaitiyah, Juz 41 (kuwait; Wizarotul Auqaf Wasysyuunil Islamiyah;1427 H/1404 M) Hal. 41

At-Thabari,Abu Ja’far Muhammad Bin Jarir, Jamiul Bayan ‘An Ta’wil Ayatil Quran, Juz 20 (Makkah; Darut Tarbiyah Wa At-Turats 7780 H) Hal. 20

Syaikh Husain Bin ‘Audah Al-‘Awaisyah, Insklopedi Fiqih Praktis, (Libanon; Maktabah Islamiyah dan Dar Ibnu Hazm: 1423 H/2002 M) Hal. 499

As-Saati, Ahmad Bin Abdirrahman Bin Muhammad Al-Banna, fathurrabbani lii Tartib Musnad Imam Ahmad Bin Hanbal asy-syaibani, Juz 9 (Daru Ihya At-Turats Al-Arabi) Hal. 9

Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Polotik, Komunikasi, Manajemen dan Pemasasran (Cet.I; Jakarta: Kencana, 2013), h. 49

Tohirin, Metode Penelitian Kalitatif: Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling (Cet.1; Jakarta: Raja Grafindo Persada, t.th.), h. 3

Winarni, Endang Widi, Penelitian Kualitatif Kuantitatif, (Cet.1; Jakarta: Bumi Kasara, 2018), h. 158

Suprayoga, Imam, metode penelitian sosial agama (Cet. 1; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 167

Suyanto, Bagong, ed., dkk., Metode Penelitian Sosial (Cet. 6; Jakarta: Kencana, 2005), h 70-71

Faisal, Sanapia, Metode Penelitian Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), h. 133

Faizti, Nurfadhela. “Macam-Macam Analsis Data Kualitatif dalam Penelitian”. Duniadosen.com.https://www.duniadosen.com/macam-macam-analisis-data-kualitatif/#Apa_Itu_Analisis_Data_Kualitatif (27 September 2021)

Ruslan, Rosady, Metode Penelitian: Public Relations & Komunikasi (Cet. III; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 217

Provinsi Sulawesi Selatan “Kabupaten Gowa” Situs Resmi Pemerintah Sulawesi Selatan. http//sulselprov.go.id (22 maret 2023)

Ridho muhammad Ibrahim, kemungkinan penerapan hutan kemitraan dan resolusi konflik tenurial di kelurahan Belapunranga kecamatan parang loe Kabupaten Gowa, (volume III, no 1, sosioreligius, juni 2017), hal. 21

http//:Indonesia.go.id

Dr. Ahmad Yasser Mansyur. S.Ag.,S.Psi.,M.Si.,Ph.D, Wakil Mudir II Pesantren Hizbul Wathan Gowa, Wawancara, 30 Maret 2023

Ibu Nurhayati, Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Pesantren Hizbul Wathan, Kabupaten Gowa.

Muhammad Rizal, Kepala Dusun Kasimburan, Desa Belapunranga, Kabupaten Gowa, Wawancara, 16 Maret 2023.

Burhan.S.pd, Guru Agama MTS dan SMA Pesantren Muhammadiyah Hizbul Wathan Desa Belapunranga, Ketua BPD di kantor desa Belapunranga, Imam masjid Nurul Iman dusun kasimburan.

Drs.H.Mansyur Kadir M.Ag, Kyai pondok, Penasehat Pesantren Hizbul Wathan, Kabupaten Gowa, Wawancara, 13 Maret 2023

As-Sa’di, Syaikh Abdurrahman bin Nashir, Tafsir al-Karim ar-Rahman Fi Tafsir Kalam al-Mannan, (Darul Haq, Jakarta). 329

https://www.hukumonline.com/berita/a/simak-begini-prosedur-poligami-yang-sah-lt60d1e6bc38a3f, Diakses 3 April 2023.

Asy-Syarif, Muhammad bin Syakir, 40 Hadits Wanita,(cetakan I, Solo, Aqwam, April 2009 M/Jumadil Ula 1930 H) hal 198.

Ibnu Majah, shohih Sunan Ibnu Majah, no 1527

https://tafsirweb.com/922-surat-al-baqarah-ayat-232.html

Salim, Abu Malik Kamal as-Sayid, Shohih fiqhus sunnah, (Qohirah,

Daruttaufiqiyyah litturats: 2010 M/1723 H) Hal 205

Undang-undang Republik Indonesia NO 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, (Cet 1,Grahamedia Press, 2014 M) hal 13-15

Kitab Undang-undang Hukum Perdata Burgerlijk Wetbook, (Buana Press, 2020 M) hal 100

Abu Umar Basyir, Sutra Ungu, (Rumah Dzikir) Hal 45-46

Tim Ulama Fiqih dan Syaikh Shalih bin Abdul Aziz Alu asy-syaikh, Fiqih Muyassar Panduan Praktis Fiqih dan Hukum Islam, (Cet 1,Darul Haq, Jakarta, 1436 H/2015 M) Hal 465-466

Al-Baihaqi, Ahmad bin Husain bin Ali bin Musa Al-Khusraujirdi Al-Khurasani Abu Bakr, As-Sunan Al-Qubra, (Darul Kutub Al-Ilmiyah, Bairut, 1424 H/2003 M) Hal 125

Al-AnshariImam, Zakaria, Fathul Wahab bi Syarhi Minhaj al-Thalab (Beirut: Dar al-Fikr), juz II, hal. 41

Djamali, R. Abdul, Hukum Islam (Asas-Asas, Hukum Islam I, Hukum Islam II), Berdasarkan Ketentuan Kurikulum Konsorsium Ilmu Hukum, (CV Mandar Maju, Bandung, 1992 M)

https://www.gurupendidikan.co.id/zoon-politicon/ di posting tanggal 29 maret 2023

Said sabiq, Fiqhus Sunnah, (Cet 21, Darul Fath, Qohirah, 1430 H/2009 M) hal 11

Nasrun Ummu Syafi’I dan Ufi Ulfiah, Ada apa dengan Nikah beda agama? (Depok, Qultum Media, 2010 M) hal 30

Dedi Supriyadi, M. Ag. Dan Musthofa, M. Ag. Perbandingan Hukum Perkawinan Di Dunia Islam (Cet I, Jawa Barat, Pustaka Al-Fikriis, 2009 M) hal 3 – 5

Dr. Nashir bin Sulaiman Al-Umar, Keluarga modern tapi sakinah, (Cet I, Solo, Aqwam, 2013 M/1434 H) hal 15

https://suduthukum.com/2018/07/akibat-hukum-dari-penetapan-wali.html

https://cekhukum.com/pasal-14-khi-kompilasi-hukum-islam/

Prof. Dr. Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di indonesia (Prenada Media Group, 2007M) hal 69

Abu Al-Qosim Jarullah Mahmud Ibnu Umar Al-Zamahsyari, Al-Kasysyaf ‘an Haqoiq al-Tanzil, (Beirut:Dar Al-Fikriis, 1977) Jilid I, hal 149.

Abdul Muhsin Bin Hamad Bin Abdil Muhsin Bin Abdillah Bin Hamad Al Ibadul Badr, Syarh Sunan Abi Daud,(Durus Shautiyyah, 598 H) Hal 240

Abu Sulaiman Hamad bin Muhammad Al khattabi, A’lamul Hadits (Syarh Shohih Al Bukhari),(Cet I,Jamiah Ummul Quro,1409 H/1988 M) hal 994


Refbacks

  • There are currently no refbacks.