Analisis Perbandingan Debit Banjir Rencana Menggunakan Metode Empiris Dan Simulasi Aplikasi HEC-HMS Di Das Maros

Farida Gaffar, Nasrah Nasrah, Adelia Adelia, Farouk Maricar

Abstract


DAS yang terletak di kabupaten Maros disebut juga DAS Maros dengan luas ±659,78 km2 dan panjang sungai utama adalah 69 km. Daerah aliran sungai Maros secara administrasi terletak di wilayah Maros tepatnya berada di Kecamatan Maros Baru, Bantimurung, Tanralili dan Camba. Sungai Maros dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan lahan pertanian, lalu lintas nelayan menuju laut, serta kegiatan lainnya. Tingkat rawan banjir di DAS Maros terdapat 3 kelas yaitu : tidak rawan, rawan dan sangat rawan. Curah hujan di wilayah DAS Maros cukup tinggi karena curah hujan berkisar 2000 hingga 4000 mm/thn. Curah hujan tersebut tersebar dibagian tengah hingga hulu DAS Maros, meliputi wilayah kecamatan Bantimurung bagian selatan, Simbang bagian timur, dan Tompobulu Oleh karena itu, perhitungan dan permodelan besarnya debit banjir rencana perlu dilakukan untuk mengetahui besarnya debit banjir rencana yang akan terjadi selama periode waktu tertentu di DAS Maros dengan menggunakan pemodelan debit hujan dan perbedaan perhitungan menggunakan software HEC-HMS dan perhitungan manual menggunakan HSS Nakayasu. Dari hasil analisis perhitungan debit banjir DAS Maros menggunakan metode HSS Nakayasu pada kala ulang 5 tahun sebesar 686,2099 m3/s, 10 tahun sebesar 832,4823 m3/s, 25 tahun sebesar 1000,2864 m3/s, 50 tahun sebesar 1123,9443  m3/s, 100 tahun sebesar 1245,7978 m3/s, 200 tahun sebesar 1366,3281 m3/s. Dari hasil analisis perhitungan debit banjir DAS Maros dengan simulasi HEC-HMS pada kala ulang 5 tahun sebesar 747,1 m3/s, 10 tahun sebesar 971,2 m3/s, 25 tahun sebesar 1261,9 m3/s, 50 tahun sebesar 1495,5  m3/s, 100 tahun sebesar 1740,0 m3/s, 200 tahun sebesar 1994,1 m3/s.


Keywords


Debit Rencana, DAS, HSS Nakayasu, HEC-HMS

Full Text:

PDF

References


Asdak C., 1995. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadja MadaUniversity Press, Yogyakarta.

Asdak C., 2010. Hidrologi dan pengelolaan Daerah Aliran Air Sungai: Edisi Revisi Kelima. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press University.

Chow, V.T, dkk. 1988. Applied Hydrology. Mc Grow-Hill Science Engineering.

Elisa, 2016. Fenomena Aliran Sungai. Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.

US Army Corps of Engineering, 2001. HEC-HMS User’s Manual. Hydrologic Engineering Center, Davis, CA.

Farouk M., 1998 Penurunan hidrograf satuan dengan data hujan harian

Handayani, 2016 Aspek Hukum Pengelolaan DAS.

Mawardi, I., 2010. Kerusakan dan Penurunan Daya Dukung dan Sumber Daya Air di Pulau Jawa serta Upaya Penanganannya. Jurnal. Hidrosfer Indonesia Vol 5 (2).

Peraturan Pemerintah Indonesia No.37 tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.

Saripin. 1998. The Effect of Land Use Alteration and Soil Conservation Measures on Sediment Yields with Refferences to Reservoirs in Tropical Areas. Ph.D Desertation Innsbruck University Aust.

Soewarno, 1995. Hidrologi (Aplikasi Metode Stastik untuk Analisa Data).Bendung:Nova

Sri Harto. 1993. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Suprayogi, S., Purnama, S., dan Darmanto, D., 2015. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Triatmodjo, Bambang. 2008. Hidrologi Terapan . beta Ofset Yogyakarta.

Triatmodjo, Bambang. 2010. Hidrologi Terapan . beta Offiset . Yogyakarta aliran banjir DAS Bengkulu, Majalah Ilmiah Mektek Jurusan Teknik Universitas Tadulako, Palu.

Gupta,1989.Empat Parameter yaitu waktu Kelambatan,aliran puncak,waktu dasar dan durasi standar dari hujan efektif untuk hidrograf satuandikaitkan dengan geometri fisik dari das




DOI: https://doi.org/10.26618/th.v15i2.9547

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.