PENGARUH VARIASI TATA TANAM NAPIER GRASS DAN KEMIRINGAN LERENG TERHADAP LAJU LIMPASAN (UJI LABORATORIUM)

Asnita Virlayani, Rusdi Muharram, Yudi Anggara Muhfadz

Abstract


Sungai merupakan penyedia air bersih utama yang bergantung pada runoff. Jika tebing sungai terjadi erosi maka akan berdampak pada aspek kehidupan manusia yaitu krisisnya sumber daya air dan bisa berpotensi banjir. Maka perlu dilakukan konservasi dengan pemanfaatan vegetasi atau tanaman penutup tanah. Rumusan masalah yang mendasari penelitan ini adalah bagaimana  vegetasi napier grass dalam mereduksi aliran limpasan permukaan setelah memvariasikan tata tanam napier grass pada bantaran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berapa besar aliran limpasan permukaan dengan menggunakan tata tanam vegetasi napier gras dan pengaruh tata tanam vegetasi napier grass pada aliran limpasan permukaan dengan memvariasikan kemiringan lereng pada bantaran sungai.  Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental dengan melakukan pemodelan pada alat rainfall simulator dan menggunakan beberapa variasi kemiringan (10°, 20°,dan 30°) serta tata tanam napier grass yaitu, tata tanam lurus dan tata tanam zig-zag. Hasil penelitian ini pada setiap intensitas dan kemiringan menunjukkan bahwa terjadi penurunan laju aliran limpasan permukaan (runoff). Pada lahan tanpa vegetasi = 56,333 mm/detik, tata tanam lurus = 54,000 mm/detik, dan tata tanam zig-zag = 52,833 mm/detik. Hasil kesimpulan penelitian ini menunjukkan laju aliran limpasan tata tanam tanam zig-zag lebih kecil dibandingkan tata tanam lurus. Pengaruh tata tanam vegetasi napier grass dalam mereduksi aliran limpasan permukaan terjadi karena kerapatan dan tata letak tanam akan mempengaruhi panjang lintasan aliran permukaan.


Keywords


limpasan, kemiringan, vegetasi, napier grass.

Full Text:

PDF

References


Arsyad, S. (1989). Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Darwis, (2018). Pengelolaan air tanah. Pena Indis Yogyakarta.

Evans, R. (1980). Mechanics of Water Erosion and Their Spatial and Temporal Control; an Empirical Viewpoint. P.109-128. In Kirkby, M. J. and R. P. C. Morgan (END). Soil Erosion. John Wiley and Sons Ltd. Toronto.

Faisal, Zulvyah. (2008). Studi Limpasan Permukaan Pada Tanah Lempung Plastisitas Rendah Dengan Percobaan Laboratorium. Program Studi Teknik Sipil Keairan Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar.

Muh. Arfah dan Rahmat Hidayat, (2020). Pengaruh Vegetasi Dalam Mereduksi Laju Limpasan Permukaan Pada Tebing (Penelitian Laboratorium). Program Studi Teknik Pengairan. Fakultas Teknik. Universitas Muhammadiyah Makassar.

Negawo, A. T., Teshome, A., Kumar, A., Hanson, J., & Jones, C. S. (2017). Opportunities for Napier Grass (Pennisetum purpureum) Improvement Using Molecular Genetics. Agronomy, 7(28).

Obus. Basic Hidrology Study System. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar

Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan Berkelanjutan. Yogyakarta:

Penerbit ANDI.

Plantvillage. (2019). Napier grass. Retrieved from plantvillage. psu.edu. Penerbit: Gadjah Mada University Press. Yogyakarta




DOI: https://doi.org/10.26618/th.v14i2.6117

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.