PENGARUH VARIASI PANJANG PIPA ISAP FLUSHING CONDUIT TERHADAP VOLUME PENGGELONTORAN SEDIMEN DI WADUK (UJI EKSPERIMENTAL)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja metode flushing conduit terhadap volume penggelontoran sedimen apabila panjang pipa isapnya divariasikan. Karakteristik sedimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir sedang berdasarkan skala wentworth dari hasil analisa saringan. Dari hasil penelitian menunjukan jumlah sedimen yang tergelontor untuk Q1 yaitu pada panjang pipa isp 0,5 cm jumlah volume gelontor (vg) 0,0073 m3, panjang pipa isap 1,5 cm jumlah Volume tergelontor (vg) 0,0064 m3 dan pada panjang pipa isap 2,5 cm jumlah volume gelontor (vg) yaitu 0,0060 m3. Kinerja Flushing Conduit menunjukan semakin pendek pipa isap yang digunakan maka volume gelontor yang dihasilkan semakin banyak hal ini dipengaruhi oleh jarak antar sedimen dengan pipa flushing yang semakin jauh jaraknya maka akan semakin memperlambat proses sedimen masuk kedalam pipa flushing. Mekanisme kerja flushing conduit terbagi atas tiga tahapan yaitu memberikan tekanan sehingga terjadi fluidasi, proses penghisapan endapan sedimen masuk kedalam pipa akibat fluktuasi debit dan tekanan, serta transportasi sedimen dalam pipa.
kata kunci : Waduk, Sedimentasi, Flushing Conduit.
Full Text:
PDFReferences
Alimuddin L,Aisyah. (2012). Pendugaan Sedimentasi pada DAS Mamasa di Kab. Mamasa Propinsi Sulawesi Selatan. Fakultas Pertanian Unhas. Makassar.
Amrullah. (2010). Studi Kinerja Flushing Conduit Sebagai Alat Penguras Endapan Sedimen Muara Dengan Experimen Laboratorium. Program Pascasarjana Universitas hasanuddin. Makassar
Asdak, Chay. (2010). Hidrologi dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai:Edisi Revisi Kelima. Yogyakarta: Gadjah Mada Press Yogyakarta
Hakim, Fajar Aldoko. (2016). Analisis Sebaran Sedimendan Efektifitas Tampungan Menggunakan Teknik Interpolasi Ruang (Studi Kasus Penggelontoran Waduk Wlingi Dan Waduk Lodoyo. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Malang
Hakim, Siti Riskayanti. (2015). Studi Laju Sedimentasi Waduk Bili-Bili Pasca Pengembangan Bangunan Penahan Sedimen. Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Makassar
Ismali, Ahmad Ghufron. (2012). Analisis Angkutan Sedimen Bengawan Solo Ruas SerenanCepu. Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Lubis, Astika Murni. (2016). Analisis Sedimentasi Sungai Way Besar. Fakultas Teknik Universitas Lampung
Muchsin. Dan Subgyo, Rachmat. (2011). Kaji Eksperimental Koefisien Kerugian Pada Percabangan Pipa Dengan Sudut 45°,60° dan 90°. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako
Suroso. Dan Widiyanto, Wahyu. (2009). Model Pengendalian Sedimentasi Waduk Mrica Dengan Fluidasi. Program Studi Teknik Sipil Unsoed. Purwokerto Indonesia
Sinatala, Arsyad. (2010). Edisi kedua: konservasi tanah dan air. Bogor : Institut Pertanian Bogor Sudaryono (2012). Pengelolaan Daerah aliran sungai (DAS) Terpadu, Konsep pembangunan berkelanjutan. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.3, No. 2, Mei 2012: 153-158
Teguh Marhendi (2013). Strategi Pengelolaan Sedimenyasi Waduk. Program Studi Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Triatmada, R., 2009. Hidraulika Sistem Perpipaan Air Minum. Beta offset.Yogyakarta.
Wijaya, Khamid. (2011). Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Di DAS Gung Hulu Terhadap Debit Sungai Gung Kabupaten Tegal. Universitas Negeri Semarang.
DOI: https://doi.org/10.26618/th.v11i2.2444
Refbacks
- There are currently no refbacks.