MASJID TUA KATANGKA SYEKH YUSUF: SINKRETISME SIMBOLIK VISUAL DALAM PENDEKATAN SEMIOLOGI
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sekaligus menganalisis eksistensi simbol visual masjid tua katangka Syekh Yusuf. Banyak hal yang terungkap di dalamnya, seperti latar belakang sosial-budaya, adat-istiadat, agama dan kepercayaan, status sosial, citarasa keindahan, teknologi dan keterampilan, dan lain sebagainya. Semua itu menarik untuk dikaji guna menelusuri konsepsi pemikiran yang mendasarinya, nilai-nilai filosofis dan simboliknya. Data dan informasi ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi budaya, teknologi, dan seni guna mentransformasikan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan, dilakukan pada situs bangunan masjid tua katangka yang terdapat di Kabupaten Gowa. Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui studi lapangan dan studi kepustakaan. Dalam pengumpulan datanya digunakan pendekatan inter-disiplin ilmu. Teknik analisis dan penyajian datanya dilakukan melalui analisis deskriptif-kualitatif setelah diinterpretasi terlebih dahulu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bangunan masjid tua katangka merupakan ungkapan estetik yang sarat dengan nilai-nilai filosofis serta simbol-simbol kebudayaan yang diapresiasikan melalui lambang-lambang tauhid, dan akidah islamiyah. Selanjutnya Kekayaan variasi bentuk (tipologi) masjid tua katangka, mencerminkan keragaman citarasa keindahan (konsep estetis) yang berkembang pada zamannya, sedangkan elemen estetis yang bernuansa Islami merupakan pengaruh budaya luar yang dominan jika dibandingkan dengan unsur-unsur budaya asing lainnya. Ragam hias masjid tua katangka adalah wujud akulturasi fisik (budaya material) yang merupakan perpaduan tradisi lokal dari pengaruh tradisi Islam. Hal ini kemudian diikuti dalam bentuk prilaku masyarakat dengan dibuktikan berbagai hasil-hasil karya cipta peninggalan kebudayaan Islam di Sulawesi Selatan, Disamping itu, juga ditemukan wujud akulturasi dalam bentuk gagasan yang tercermin dalam prilaku masyarakat pada berbagai tradisi, adat-istiadat, sistem pemerintahan dan ilmu pengetahuan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agrest, D. 1996. Design Versus Non-Design. Opposition 6, 1976 in Kate Neisbitt (ed) Theorizing a New Agenda for Architecture, Princeton Architecture, New York.
Bintarti, 1987. Seni Hias Prasejarah, Suatu Studi Etnografi. Makalah Diskusi Ilmiah Arkeologoi II: Pusat penelitian Arkeologo Nasional.
Budihardjo Eko. 1997. Memahami Arsitektur Tradisional dengan Pendekatan Tipologi: Jati Diri Arsitektur Indonesia: Bandung.
-----------, 1994. Ensiklopedi Islam, Seri 2, 3, dan 5. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve.
Hamid, Abu. 1994. Syekh Yusuf Makassar; Seorang Ulama, Sufi dan Pejuang. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hamid, Paranrangi. 1990. Sejarah Kerajaan Gowa. Ujung Pandang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.
Hamersma, Harry. 1982. Eksistensi dan Transendensi dalam Metafisika Karl Jaspers, dalam Manusia Multi Dimensional. (editor Sastrapratedja). Jakarta: Gramedia.
Halide, 1993. Norma Adat dan Agama Islam: Dulu, kini dan esok di Sulawesi Selatan. Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal.
Mattulada,Prof.Dr, 1982. Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar dalam Sejarah. Bhakti Baru - Berita Utama, Ujung Pandang.
Mattulada. 1985. Latoa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rochym Abdul. 1983. Mesjid dalam Karya Arsitektur Nasional Indonesia. Bandung: Angkasa.
Sewang, Ahmad M. 2005. Islamisasi Kerajaan Gowa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Toekio, Soegeng M. 1987. Mengenal Ragam Hias Indonesia, Bandung: Angkasa.
Hoop, Van Der. 1949. Indonesische Siermotieven. Koninklijk Bataviaasch Genootscap Van Kusten En Waten Schappen.
Wibisono, I. Wibowo. 1977. Simbol menurut Susanne K. Langer dalam Dari Sudut-Sudut Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
DOI: https://doi.org/10.26618/jh.v3i2.11006
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Alamat: Jalan Sultan Alauddin No 259
Email: harmoni@fkip.unismuhmakassar.ac.id
Indexed by: