KAJIAN PEMILIHAN JENIS POHON PADA AGROFORESTRI ILENGI BERDASARKAN FAKTOR BIOFISIK, BENTANG ALAM DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN PENDEKATAN LOCAL USER VALUE INDEX (LUVI)

Abdul Samad Hiola

Abstract


Sistem agroforestri yang berbentuk hamparan kebun campuran di desa DulamayoBarat yang oleh masyarakat disebut sebagai ilengi. Ilengi turun temurun membentuk struktur vegetasi yang menyerupai hutan alam. Agroforestri Ilengi ini merupakan sumber pendapatan utama masyarakat desa Dulamayo Barat bukan hanya itu, keanekaragaman hayati yang ada di ilengi berfungsi sebagai sumber makan, obat-obatan, bahan bagunan.

Tujuan dalam diharapkan dalam penelitian ini adalah megidentifikasi jenis pohon yang di pilih petani pada sistem agroforestri ilengi, mengetahui pengetahuan petani menggunakan pendekatan Local User Value Index (LUVI) terhadap pemilihan jenis pohonpada sistem agroforestri ilengiberdasarkan faktor pertimbangan biofisik, bentang alam dan sosial ekonomipada agroforestriilengi dan mengidentifikasi kearifan lokal dalam proses pengembangan sistem agroforestri ilengi.

Dari hasil penelitian melalui kajian terhadap pemilihan jenis pohon di agroforestri ilengi diperoleh kesimpulan sebagai berikut Berdasarkan hasil wawancara mendalam 10 jenis pohon yang paling banyak dipilih berdasarkan pertimbangan biofisik pohon, bentang lahan dan iklim, dan keadaan sosial ekonomiyaituAleurites molucana,            Arenga pinnata, Durio zibethinus, Swietenia macrophylla, Musa sp, Gmelina sp, Lansium domesticum, Syzigium aromaticum, Theobroma cacaodanCinnamomum burmanii. Penilaian secara umum pemilihan jenis pohon berdasarkan faktor biofisik 36%, faktor bentang alam 29% dan faktor sosial ekonomi 35%. Nilai Local User Value Index (LUVI) faktor biofisik,  menempatkan jenis pohon  Aleurites molucana sebagai pilihan utama petani dalam mengembangkan agroforestri ilengi. Respon petani dalam memilih jenis pohon,  ditunjukkan nilai rata-rata LUVI 0,53. Nilai LUVI dari sub faktor bentang alam,  menempatkan jenis pohon  Syzigium aromaticum sebagai pilihan utama petani dengan nilai rata-rata 0,41. Nilai LUVI dari sub faktor sosial ekonomi,  menempatkan jenis pohon  Aleurites molucana 0,31 sebagai pilihan utama petani. Karena memberikan dampak langsung serta konsisten terhadap pendapatan keluarga. Hasil diskusi mendalam ditemukan kearifan lokal yang banyak diterapkan dalam proses pengembangan agroforestri ilengi yaitu mengenai klasifikasi kesuburan tanah yang dibagi tiga huta donggo o tangi, huta delito dan pantala lo huta.

Kata Kunci : Jenis Pohon,  Ilengi, Local User Value Index (LUVI)


Full Text:

PDF

References


Adnan, H., et. al. (Editor.) 2008. Belajar dari Bungo: Mengelola Sumberday Alam diEra Desentralisasi. CIFOR, Bogor, Indonesia.

Arief, Arifin., 2001. Hutan dan Kehutanan. Kanisius. Yogyakarta.

Bannet, Chris P.A., 2003. Tanggung Jawab, Tanggung Gugat (Akuntabilitas), dai Persatuan Nasional dalam Tata Pemerintahan Desa. Dalam Kemana Harus Melangkah? Masyarakat, Hutan dan Perumusan Kebijakan di Indonesia Penyunting : Resusudarmo, Pranadja, I.A., Colfer, Pierce, C.J. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Beny Harjadi, Dodi Prakosa, Agus Wuryanta, 2007. ANALISIS KARAKTERISTIK KONDISI FISIK LAHAN DAS DENGAN PJ DAN SIG DI DAS BENAIN-NOELMINA, NTT. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 7 No.2 (2007) p: 74-79

Cronk, Julie K.,&Fennessy, M. Siobban., 2001. Wetland plants : biology and ecolog. Lewis Publishers is an imprint of CRC Press. United States of America

de Foresta , H., Kusworo, A., Michon, G., dan Djatmiko, WA. 2000. Ketika kebun berupa hutan - Agroforest khas Indonesia - Sumbangan masyarakat bagi pembangunan berkelanjutan. International Centre for Research in Agroforestry, Bogor, Indonesia; Institut de Recherche pour le Développement, France; dan Ford Foundation, Jakarta, Indonesia.

Devictor, Vincent, Jiguet, Frederic (2007) Community richness and stability in agricultural landscapes: The importance of surrounding habitats Agriculture, Ecosystems and Environment. Paris (120) 179–184

Dunggio, Iswan., Kaipa, Hendi dan Maga, Yustus 2008. Analisis Formulasi Strategi Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lokal di Kabupaten Gorontalo (studi Kasus Hutan Damar Dulamayo). Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Gorontalo.

Gunawan, Hendra dan Mukhtar, Adbullah Syarief. 2005. Pengaruh Perambahai Terhadap Vegetasi dan Satwaliar di Taman Nasional Rawa Opa Watumohai Propinsi Sulawesi Tenggara. Jumal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Departemen Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan. Bogor. II(5) : 97-113.

Hairiah, Kurniatun., Sardjono, M. A., Sabarnurdin, Sambas. 2003. Bahan Ajaran 1 PENGANTAR AGROFORESTRI. World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Office. Bogor, Indonesia.

Joshi, Laxman., Manurung, Gerhard., Akiefnawati, Ratna., Susilawati dan Mulyoutami, Elok., 2008. Sistem Sisipan : Pengetahuan Lokal dalan Wanatani Karet. Dalam Adnan, H., Tadjudin, Dj., Yuliani, E.L., Komarudin, H. Lopulalan, D., Siagian, Y.L. dan Munggoro, D.W. (Ed) Belajar dari Bungo. Mengelola Sumberdaya Alam di Era Desentralisasi. CIFOR, Bogor Indonesia.

Juanda JS, D., Assa’ad, N., Warsana (2003). KAJIAN LAJU INFILTRASI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH PADA TIGA JENIS TANAMAN PAGAR DALAM SISTEM BUDIDAYA LORONG. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 4 (1) (2003) pp 25-31

Kartasubrata, Junus., 2003. Social Forestry dan Agroforestry di Asia. Lab Politik Ekonomi dan Sosiai Kehutanan. Fakultas Kehutanan, institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kuswata Kartawinata 2010. DUA ABAD MENGUNGKAP KEKAYAAN FLORA DAN EKOSISTEM INDONESIA. LIPI, Cibinong, Bogor, Indonesia

Laxman Joshi, Gerhard Manurung, Ratna Akiefnawati, Susilawati dan Elok Mulyoutami, 2008. Sistem Sisipan : Pengetahuan Lokal dalam Wanatani Karet Belajar dari Bungo Mengelola Sumberdaya Alam di Era Desentralisasi. Center for International Forestry Research (CIFOR).

Liswanti, Nining., Indawan, Andry., Sumardjo dan Sheil, Douglas. (2004). Dayak Merap and Punan People’s Perception of the Importance of Forest in a Tropical Landscape, Malinau, East Kalimantan. Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. X No. 2 : 1-13

Manurung, G.E.S., 2005. Dampak Dukuhan sebagai Sistem Agroforestri Terhadap Agrobiodiversitas Jenis Tumbuhan dan Pemanfaatannya. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Nazir, Moh., 2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nair, P.K. Ramachandran., 1993. An Introduction to Agroforestry. Kluwer Academi Publishers in corporation with International Centre for Research in Agroforestry. Dordrecht. The Netherlands.

Primack, Richard B., Supriatna, Jatna., Indrawan, Mochammad., Kramadibrata, Padmi., 1998. Biologi Konservasi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Priyono Suryanto1, Tohari2 dan M.Sambas Sabarnurdin, 2005. DINAMIKA SISTEM BERBAGI SUMBERDAYA (RESOUCES SHARING) DALAM AGROFORESTRI: DASAR PERTIMBANGAN PENYUSUNAN STRATEGI SILVIKULTUR Ilmu Pertanian Vol. 12 No.2, 2005 : 165 - 178

Pullin, A.S., 2002. conservation biology. University Press. Cambridge. United Kingdom

Rahayu, Subekti., 2009. Peran Agroforest Karet Dalam Pelestarian Spesies Pohon. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Rasnovi, Saida., Vincent, Grégoire., Kusmana, Cecep., dan Tjitrosemito, Soekisman. 2008. Keragaman Jenis Anakan Tumbuhan Berkayu pada Wanatani Karet: Pengaruh Umur dan Intensitas Manajemen. Dalam Adnan, H., Tadjudin, Dj., Yuliani, E.L., Komarudin, H., Lopulalan, D., Siagian, Y.L. dan Munggoro, D.W. (Ed) Belajar dari Bungo: Mengelola Sumberdaya Alam di Era Desentralisasi. CIFOR, Bogor, Indonesia.

Reidsma, Pytrik, Tonnie Tekelenburg and Rob Alkemade. (2006) Impacts of land-use change on biodiversity: An assessment of agricultural biodiversity in the European Union Agriculture. Department of Plant Sciences, Group Plant Production Systems, Wageningen University, P.O. Box 430, 6700 AK Wageningen, The Netherlands Ecosystems and Environment 114 86–102

Sheil, Douglas., K. Puri, Rajindra., Basuki, Imam., van Heist, Miriam., Wan Meilinda., Liswanti, Mining., Rukmiyati., Agung Sardjono, Mustofa, Samsoedin, Ismayadi., Sidiyasa, Kade., Chrisandini, Permana, Edi. Mangopo Angi, Eddy., Gatzweiler, Franz., Johnson, Brook., Wijaya Akhmad., Dengan bantuan masyarakat Paya Seturan, Long Lake, Rian Langap, Laban Nyarit, Long Jalan, Lio Mutai dan Gong Soiok. 2004 Mengeksplorasi keanekaragaman hayati, lingkungan dan pandangan masyarakat lokal mengenai berbagai lanskap hutan. Metode-metode penilaian lanskap secara multidisipliner. CIFOR, Bogor, Indonesia.

Subyantoro, Arief, dan Suwarto, F.X., 2007. Metode dan Teknik Penelitian Sosial ANDI. Yogyakarta.

Setiadi, Dedi., 2005. Keanekaragaman Spesies Tingkat Pohon di Taman Wisata AlamRuteng, Nusa Tenggara Timur. Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi FMIPA Institut Petanian Bogor. BiODIVERSITASVolume 6(2) : 118-122.

Schroth, Gatz., da Fonseca, Gustavo A. B.,Harvey, CeIia., Gascon, Ciaude., Vascocelos, Heraldo L., and Izac, Anne-Marie N. 2004. (Ed) Agroforesrry and biodiversity conservation in tropical landscapes. Island Press, 1718 Connecticut Avenue, N.W. Suite 300, Washington. DC


Refbacks

  • There are currently no refbacks.