ANALISIS PENDAPATAN PETANI HUTAN BAMBU RAKYAT DI KECAMATAN TANRALILI, KABUPATEN MAROS

Baharuddin Baharuddin, Djamal Sanusi, Beta Putranto, Muhammad Daud

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan dan kontribusi pendapatan petani hutan bambu rakyat di Kecamatan Tanralili, Kab. Maros. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah quisioner sedangkan alat yang digunakan adalah kamera dan alat tulis menulis. Penentuan responden dengan menggunakan purposive sampling. Responden penelitian ini adalah petani hutan bambu rakyat Di Kecamatan Tanralili, Kab. Maros. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari lapangan melalui observasi dan wawancara berstruktur dengan menggunakan kuisioner kepada responden sebagai unit analisis. Data yang diambil meliputi karakteristik petani hutan bambu rakyat (usia, jenis kelamin, agama, suku, pekerjaan utama, pekerjaan sampingan, jumlah anggota dan tanggungan keluarga) serta komponen penerimaan dan biaya dari usaha bambu. Data sekunder diperoleh dari  instansi terkait, laporan penelitian, literatur, karya ilmiah, dokumentasi maupun informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: wawancara berstruktur, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya manusia petani hutan bambu rakyat di Kecamatan Tanralili tergolong rendah dengan tingkat pendidikan yang sangat rendah dimana 69.70% paling tinggi hanya menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD), pada umumnya petani termasuk ke dalam kelompok usia produktif (14-64 tahun) yaitu sekitar 78.79% dengan persentase tanggungan keluarga sekitar 47.5%. Pendapatan total bambu yang diusahakan oleh petani hutan bambu rakyat adalah adalah Rp. 6,621,787.88/KK per tahun atau Rp. 13,243,575.76/ha per tahun. Produk bambu yang paling banyak berkontribusi terhadap pendapatan masyarakat dari usaha bambu adalah bambu bulat yaitu sekitar 81.28%, kemudian tusuk sate dan anyaman sekitar 10.33%, meubel sekitar 7.25% dan rebung sekitar 1.13%. Persentase kontribusi pendapat dari usaha bambuter hadap pendapatan total berkisar antara 6.86 sampai dengan 94.05% dengan rata-rata 60.35%.

Kata Kunci: Hutan Bambu Rakyat, Bambu, Analisis Pendapatan, Petani Hutan


Full Text:

PDF

References


Baharuddin. 2013. Analisis Potensi Tegakan Bambu Parring (Gigantohloa Atter) Sebagai Penyerap Dan Penyimpan Karbon (Studi Kasus Pengelolaan Hutan Bambu Rakyat di Tanralili Kabupaten Maros). Program Pascasarjana, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Berlian, N. dan E. Rahayu. 1995. Jenis dan Prospek Bisnis Bambu. Penebar Swadaya, Jakarta.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.