PENGARUH TANAH HUTAN DAN TANAH KRITIS TERHADAP JUMLAH BINTIL AKAR YANG TERBENTUK PADA AKAR SEMAI MANGIUM

Tirtha Ayu Paramitha, Abdur Rauf

Abstract


Tanah merupakan media sangat penting untuk pertumbuhan vegetasi; tanah menyediakan vegetasi berupa nutrisi yang diperlukan untuk proses tumbuh dan dapat menyimpan air. Jenis tanah yang berbeda memiliki perbedaan karakteristik dalam hal sifat fisik, kimia maupun biologis.Sifat-sifat tanah dapat menentukan jenis nutrisi atau zat makanan dalam tanah, volume air yang dapat disimpan dalam tanah dan sistem perakaran yang mencerminkan sirkulasi pergerakan air di dalam tanah. Mengingat begitu luasnya lahan kritis serta laju degradasi lahan yang semakin tinggi, maka usaha-usaha untuk merestorasi dan menekan laju lahan kritis sudah menjadi kebutuhan yang mendesak. Usaha konservasi tanah dan air secara fisik, kimia dan biologi sudah banyak dilakukan, namun hasil yang diperoleh belum maksimal, upaya lain harus diusahakan sebagai pelengkap dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Salah satu di antaranya adalah pemanfaatan tanaman yang mempunyai bintil akar yang diyakini mampu memperbaiki kondisi tanah. Dalam penelitian ini dipilih tanaman mangium (Acacia mangium Willd.).

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh tanah hutan dan tanah kritis terhadap jumlah bintil akar yang terbentuk pada akar semai mangium. Penelitian ini dilaksanakan untuk dilaksanakan mulai bulan April sampai November 2014 di Persemaian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palu.       Hasil penelitian ini menjadi dasar untuk memberikan informasi atau gambaran awal mengenai kemungkinan keberhasilan mangium tersebut bila ditanam di tapak yang berbeda kesuburan tanahnya. Perbedaan asal tanah berpengaruh terhadap pembentukan bintil akar, yang mana tanah dari hutan sekunder sangat baik untuk pembentukan bintil akar pada semai mangium, sedangkan pembentukan bintil akar pada tanah kritis sedikit terhambat meski demikian masih terjadi pembentukan bintil akar dengan jumlah yang tidak sebanding dengan pembentukan bintil akar pada hutn sekunder, namun dengan adanya perlakuan serta pemeliharaan tanaman mangium tersebut dapat menjaga pertumbuhannya pada tanah kritis.

Refbacks

  • There are currently no refbacks.