UNSUR-UNSUR SENI RUPA DALAM PERTUNJUKAN WAYANG KULIT PURWA

Andi Baetal Mukaddas

Abstract


Unsur seni rupa dalam pertunjukan wayang kulit purwa harus dipahami peranannya. Sebagai mana diketahui bahwa sebuah gubahan seni rupa terdiri dari perangkat teraga dan tidak teraga. Perangkat teraga merupakan unsur kasat mata dari seni rupa yang langsung dapat dinikmati oleh mata penikmat antara lain: garis, warna, nada, tekstur, ruang, bentuk  dan  titik. Sedangkan perangkat tidak teraga adalah perulangan unsur-unsur secara terus menerus dan teratur. Perangkat tidak teraga ini antara lain: irama, gradiasi, keseimbangan, perbedaan/kontras, keselarasan/harmonis, keanekaragaman, klimaks, kesesuaian/format dan kesatuan. Bila kita mengamati sebuah pertunjukan wayang kulit purwa swcara jeli,maka akan nampak pada kita beberapa elemen-elemen dasar komposisinya (gerak,desain panggung dan sebagainya ) yang diwujudkan dalam ruang pentas sebagai unsur-unsur teraga seni rupa. Gerak-gerakan wayang yang dilakukan oleh sang Dalang akan Nampak pada pemirsa sebagai bentuk garis dalam ruang panggung. Bentuk garis tersebut tercermin oleh gerakan boneka wayang yang dilakukan oleh sang dalang baik berupa garis lurus,irama dan garis gerigi. Garis tersebut terbentuk berdasarkan adegan yang sedang dipertunjukan. Disain dramatic yang didukung oleh disain music,dinamika dan tema turut membantu terciptanya perangkat teraga seni rupa di panggung.Piranti dipanggung baik yang digunakan oleh pendukung acara maupun alat yang dijadikan sebagai media,akan kita lihat perangkat teraga seni rupa berupa,warna, tekstur dan nada.

Full Text:

PDF PDF

References


Ahimsa Putra, Heddy Shri, 2001. Strukturalisme- Levis Strauss Mitos dan karya Sastra, Galang Press. Yogyakarta.

Ahimsa Putra, Heddy shari, 2000. Ketika Orang Jawa Nyeni, galang Press.Yogyakarta.

Bastomi, Suwaji.1982. Ornamen Ukir Kayu. Semarang. IKIP Semarang

--------------------. 1983. Ragam Hias Jawa.IA. Jakarta: Depdikbud

--------------------.1983. Ragam Hias Jawa.IB. Jakarta: depdikbud

--------------------.1984 Pengetahuan Ornamen. Jakarta: Depdikbud

Geertz, Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan. Kanisius. Yogyakarta

Gustami SP. 1980. Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta: ASRI

Haryanto, S. 1991. Seni Kriya Wyang Kulit, PT.Temprint, Jakarta.

Hersafandi. 1994. Etnis China dan Wayang orang Panggung Komersial Suatu

Kajian Sosio Historis. Jakarta: Gramedia Dwiya sarana.

Ihromi, T.O. 2000. Pokok-Pokok Antropologi Budaya, IKAPI Jakarta

Kaplan, David. 2000. Teori Budaya, Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Kayam, Umar. 1981. Seni Tradisional Masyarakat. Jakarta: Sinar harapan.

Keongtjaraningrat. 1999 Manusia dan Kebudayaan di Indonesia,Djembatan

----------------------. 1996. Sejarah Antropologi I & II UI Press. Indonesia

Mukaddas, Andi Baetal. 2000. Ragam Hias pada Saorajan Lapawawoi di Watampone, Makassar

Poerwadarminta, WJS. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rochaedi, Ayat. Dkk. 1994. Metode Penelitian Seni Budaya. Jakarta: Proyek Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Tradisional Betawi.

Sahriah, Abdl Hamid Muchtar.1991. Seni Ragam Hias Kain tenun Sulawesi Selatan. Makassar.

Sika, wayan. 1983. Ragam Hias Bali. Jakarta: depdikbud.

Soeharjo, AJ.1990. Pendidikan Seni Rupa. Buku Guru

Soetarno. 1978. Wanda wayang. STSI Surakarta

Sukmono. 1991. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Kanisius.

Supadi, NR, Dkk. 1987. Seni Rupa 1 Untuk Kelas 1 SMP. Klaten: Intan Pariwisata.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.