EKSISTENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PERKEMBANGANNYA DI SEKOLAH UMUM
Abstract
Tujuan Penelitian ini untuk: (1) mengkaji sejarah perkembangan (PAI) di sekolah umum (2) mengkaji kurikulum (PAI) di sekolah umum (3) hambatan dan solusi (PAI) di sekolah umum. Berdasarkan hasil kajian dan analisis maka penelitian ini menyimpulkan sebagai berikut: (1) sejarah (PAI) pada masa pemerintahan Belanda mengalami diskriminatif terhadap (PAI) seperti tertuang dalam Konstitusi Hindia Belanda (Indische Staatsregeling) pasal 179 (2) pendidikan agama dilarang diajarkan di sekolah umum milik pemerintah, dan hanya boleh diberikan di luar jam sekolah. Ordonansi Guru (Guru Ordonantie) tahun 1905 yang isinya mengharuskan adanya izin tertulis bagi setiap guru agama yang akan mengajar. Selanjutnya pada masa pemerintahan jepang (PAI) di ijinkan untuk di arkan di sekolah milik pemerintah. (2) Kurikulum (PAI) di sekolah terdiri dari beberapa apek yaitu, aspek al-Qur’an Hadits, Keimanan atau Aqidah, Akhlak, Fiqh (Hukum Islam), dan aspek Tarikh (Sejarah). Pendidikan Islam pada dasarnya bertujuan untuk mengantarkan peserta didik agar memiliki kemantapan akidah dan kedalaman spiritual.(3) hambatan Pendidikan Agama Islam yaitu; Kurangnya dukungan orang tua murid, PAI kurang diminati, Kurikulum PAI terlalu luas, Pelajaran agama kurang berguna bagi material, Kurang Peneladanan dari guru, Kurangnya Pembiasaan dari sekolah, Penampilan guru agama kurang menarik Budaya Global, spiritualisme melawan materilisme, PAI tidak menyatu dalam sistim. Solusi (PAI) yaitu: Modeling-Imitating: menghadirkan perilaku yang baik dipraktikkan di lingkungan sekolah, kepala sekolah, guru, orang tua sebagai contoh dan model dimana bagi peserta didik. Materi PAI tidak sebatas materi belaka yang sifatnya abstrak, tetapi peserta didikmendapat pembuktian secara praktik langsung dalam kehidupan sehari-hari, Reflecting: Pendekatan yang bertujuan, peserta didikmampu mendapatkan sebuah pantulan atau masukan dengan apa yang telah dipelajarinya, Problem Solving: pendekatan dengan melibatkan peserta didikdari setiap pembelajaran PAI, Deep Discussion: pendekatan pembelajaran PAI yang menuntun masing-masing peserta didikberdiskusi secara mendalam, analisis, kritis terhadappemahaman ajaran Islam., Socialization: pendekatan pembelajaran PAI sebagai suatu proses implementasi yang dialami bagaimana sebuah ajaran atau nilai (PAI), Autentik Assasment: pendekatan pembelajaran PAI dengan penilaian dan evaluasi yang terus menerus berkesinambungan dan berkelanjutan terhadap anak didiknya.
Kata kunci: Kurikulum, Pendidikan Agama Islam, Peserta DidikFull Text:
PDFReferences
Assegaf Abd. Rachman. Politik Pendidikan Nasional; Pergeseran Kebijakan Pendidikan Agama Islam dari Praproklamasi ke Reformasi Yogyakarta: Kurnia Kalam, 2005
Azrah, Azyumardi. APendidikan Islam: Tradisi dan Moderenisasi di Tengah Tantangan Melenium III Cet. I; Jakarta: Kencana Penada Media Grup, 2012.
Darajat, Zakiah.. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara 2000.
Daulay, Haidar Putra. Historisitas dan Eksistensi Pesantren Sekolah dan Madrasah Yogyakarta: Tiara Wacana, 2001.
Departemen Agama RI. 2003. Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang Sisdiknas. Depag RI: Dirjen Kelembagaan Agama Islam. 2003.
F.X. Soeyarno, Wasty Soemanto. Landasan Historis Pendidikan Indonesia Surabaya: Usaha Nasional, 1983.
Gunawan, Ary H. Kebijakan-Kebijakan Pendidikan di Indonesia Jakarta: Bina Aksara, 1986.
Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.
Madjid, Nurcholish. Bilik-Bilik Pesantren; Sebuah Potret Perjalanan Jakarta: Paramadina, 1997.
Makawimbang, Jerry H. Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan Cet. I; Bandung: Alfabeta, 20011.
Malik, dkk Abdul. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam; di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi.Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005..
Muhaimin. Nuansa Baru Pendidikan Islam. Jakarta: Raja Grafindo 2006.
Muhaimin.Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam; di Sekolah, Madrasah, dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2005.
Nasution, S. Sejarah Pendidikan Nasional Jakarta: Bumi Aksara, 1995.
Nata, Abuddin. Manajemen pendidikan: Mengatasi Kelemahan pendidikan Islam di Indonesia.Jakarta: Prenada Kencana. 2003.
Noer, Deliar. Gerakan Moderen Islam di Indonesia 1900-1942 (Jakarta: LP3ES, 1988.
Rahim. Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia, Assegaf, Politik Pendidikan Nasional.
Rahim, Husni. Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia Jakarta: Logos, 2001.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia. 2004.
Steenbrink, Karel A. Pesantren Sekolah dan Madrasah; Pendidikan Islam dalam Kurun Moderen Jakarta: LP3ES, 1994.
Tafsir, Ahmad. Penelitian Pada Pendidikan Agama Islam, Studium General, Program Magister PAI UIN Jakarta, 6 November 2013.
Yunus, Mahmud. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia Jakarta: Hidakarya Agung, 1996.
Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam Jakarta: Bumi Aksara, 1997.
Refbacks
- There are currently no refbacks.