HAKIKAT PENDIDIKAN
Abstract
Tujuan penelitian untuk : (1) mengkaji sistem pemerintahan pada masa Kerajaan Gowa, (2) mengkaji sistem pemerintahan pada masa Kerajaan Bone, dan (3) membandingkan sistem pemerintahan antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone sekaligus membandingkan sistem pemerintahan otonomi daerah yang dianut Indonesia saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu: (1) survei lokasi dan wawancara, dan (2) studi pustaka yaitu mengumpulkan sejumlah referensi yang membahas sistem pemerintahan pada kedua kerajaan yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone baik dalam bentuk buku maupun dalam bentuk hasil penelitian skripsi, tesis, dan disertasi serta jurnal-jurnal sejarah. Selain itu membaca referensi yang membahas tentang sistem pemeritah daerah sebagai referensi pembanding. Berdasarkan hasil kajian dan analisis maka penelitian ini menyimpulkan sebagai berikut: (1) sistem pemerintahan Kerajaan Gowa pada awalnya menganut sistem desantralistik karena bate salapang mempunyai hak dan kewenangan mengatur daerahnya atau negerinya masing-masing, sedangkan paccallaya hanya berfungsi sebagai koordinatif. Namun setelah Kerajaan Gowa diperintah oleh Tomanurung sebagai Raja yang bergelar sombaya, maka sistem bate salapang dari penguasai negeri berubah menjadi pengabdi, dan cenderung bersifat sentralistik, (2) sedangkan sistem pemerintahan Kerajaan Bone menganut sistem sentralistik karena mangkau sebagai pucuk pimpinan pemerintahan tidak memberika kuasa kepada adat pitue sebagai pejabat pada tingkat gallarrang atau matoa-matoa pada setiap negeri dan kekuasaan dikendalikan langsung oleh mangkau sebagai raja, dan (3) hasil kajian menyimpulkan bahwa sistem pemerintahan Kerajaan Gowa pada awalnnya identik sistem pemerintahan desantralistik yang kita kenal dengan sistem otonomi daerah saat ini, sedangkan sistem pemerintahan Kerajaan Bone identik dengan sistem pemerintahan sentralistik yang diterapkan pada masa orde baru
Kata Kunci: Komparatif; sistem pemerintahan sentaralistik; desentralistikFull Text:
PDFReferences
Abdullah Ishak. 1995. Pendidikan Islam dan Pengaruhnya di Malaysia. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Aḥmad Muṣṭafā al-Marāgī, Tafsīr al-Marāgī (Mesir: Musṭafā al-Bābī al-Ḥalabī, 1973), juz I.
Al Rasyidin, 2008. Falsafah Pendidikan Islami: Membangun Kerangka Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi Praktik Pendidikan (Bandung: Citapustaka Media Perintis).
Al-Abi `Abdullah Muḥammad bin Aḥmad al-Anṣari al-Qurṭubi, Al-Jami` al-Ahkam al-Qurān (Kairo: Dar al-Ḥadiṡ, 2005), jilid I.
al-Attas, Syed Muhammad Naquib. 1979. Preliminary thoughts on the nature of knowledge and the definition and aims in educations. al-Attas, S.M.N (pynt.). Aims and Objectives of Islamic education, hlm. 19-47. London: Hodder & Stoughton.
al-Attas, Syed Muhammad Naquib. 1992. Tujuan dan Objektif Pendidikan Islam. Samsudin Jaapar (ptjh.). Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
al-Attas, 1984. Konsep Pendidikan dalam Islam (Bandung: Mizan)
Al-Ragib al-Aṣfahani, Al-Mufradat fī Garīb al-Qurān (Beirut: Dār al-Ma`rifah, 2005)
Al-Suyuthi, Al-Jami’ Al-Shaghir, diterjemahkan Oleh H. Nadjih Ahjad, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1996), Jilid V.
Ashraf, S.H. 1985. New Horizons in Muslim Education. Cambridge: Hodder and Stoughton, The Islamic Academy.
Hasan Langgulung, 1992. Asas-asas Pendidikan Islam (Jakarta: Pustaka al-Husna)
Ibn Khaldun. 2000. Mukaddimah Ibn Khaldun. Terj. Dewan Bahasa dan Pustaka. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Ibrahim Anis, et al., al-Mu’jam al-Wasiṭ (Kairo: Dar al-Ma`arif, 1972).
Kamarul Azmi Jasmi & Ab. Halim Tamuri. 2007. Pendidikan Islam Kaedah Pengajaran dan Pembelajaran. Johor Bahru: Universiti Teknologi Malaysia.
Kurshid Ahmad. 1975. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam. Kuala Lumpur: Angkatan Belia Islam Malaysia.
M. Rasyīd Riḍā, Tafsīr al-Manār (Beirut: Dār al-Manār, 1273 H)
Mahyuddin Ashaari. 2001. Pendidikan al-Quran menjana keupayaan berfikir. Jurnal pendidikan Islam.
Mohd. Yusuf Ahmad. 2002. Falsafah dan sejarah pendidikan Islam. Kuala Lumpur: Penerbit Universiti Malaya.
Muhammad Shadid. 1992. Metodologi al-Quran dalam Pendidikan. Osman Khalid (ptjh.). Kuala Lumpur: Bahagian Hal Ehwal Islam Jabatan Perdana Menteri.
Musthalah al-Hadis, 1994. (Saudi Arabia: Darl Al-Fatah al-Syariqah)
Pidarta, Made. 2009. Landasan Kependidikan, Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Rosnani Hashim. 2006. Falsafah penyelidikan pendidikan dari perspektif Islam: Konsep dan matlamat. Jurnal Pendidikan Islam.
Salminawati, 2011. Fisafat Pendidikan Islam: Membangun Konsep Pendidikan yang Islami (Bandung: Citapustaka Media Perintis).
Simpson, J.A & Weiner. E.S.C. 1989. The Oxford English Dictionary. 2nd ed. Volume 5. (Dvanda-Follis). Oxford: Clarendon Press.
Tajul Ariffin Noordin dan Nor’Aini Dan. 2002. Pendidikan dan Pembangunan Manusia: Pendekatan Bersepadu. Bangi. As Syabab Media.
Thoha, Chabib H.M. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional 1993. (Jakarta: Sinar Grafika.
Refbacks
- There are currently no refbacks.