Aplikasi Mikoriza dan Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kakao (Theobroma Cacao L.)di Kabupaten Gowa
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik terhadap pertumbuhan kakao, Investigasi efek micoriza MVA pada pertumbuhan kakao dan mengetahui interaksi antara aplikasi pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman kakao MVA mikoriza. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk percobaan faktorial yang didasarkan pada pola rancangan acak (RAK). Faktor pertama adalah pemberian bahan organik terdiri dari 3 tingkatan, yaitu: pupuk B1 = 5 kg, pupuk kompos B2 = kakao kulit 5 Kg, dan B3 = kulit pupuk kakao + kompos daun 5 Kg dan gamal fa Faktor kedua adalah penyediaan mikoriza yang terdiri dari: M0 = administrasi tanpa mikoriza, mikoriza M1 = administrasi 2,5 g / tanaman, memberikan mikoriza M2 = 5 gram / tanaman dan mikoriza M3 = memberikan sebanyak 7,5 gram / tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, interaksi antara aplikasi dan pupuk organik mikoriza 5 g kulit kakao (m2b2) memberi efek terbaik pada parameter tanaman sebagai tinggi dan jumlah daun. Kemudian interaksi antara aplikasi dan mikoriza 7,5 g pupuk organik dari kulit kakao dan daun gamal (m3r3) memberikan efek terbaik pada parameter indeks luas daun. perawatan lebih lanjut dari penerapan mikoriza 7,5 g (m3) diberikan hasil terbaik terhadap luas daun, luas daun spesifik dan bobot kering daun tanaman kakao. Tapi secara umum penyediaan pengolahan bahan organik tidak tersedia pengaruh yang nyata pada saat berjalannya penelitian ini.
Kata kunci: Cocoa. Micoriza, Organik Pupuk
Research aimed to find out the influences of organic fertilizer to cocoa growth , Investigating the effect of micoriza MVA on the growth of cocoa and knowing the interactions between the organic fertilizer application on the growth of mycorrhizal MVA cocoa plant . The research was conducted in the form of factorial experiment which is based on a randomized block design pattern ( RAK ) . The first factor was the provision of organic matter consists of 3 levels , namely : B1 = 5 kg manure , compost fertilizer B2 = cocoa rind 5 Kg , and B3 = skin of cocoa fertilizer + compost leaves 5 Kg and fa gliricidia second factor was the provision of mycorrhizal consisting of : M0 = administration without mycorrhizae , mycorrhizal M1 = administration of 2.5 g / plant , giving mycorrhizal M2 = 5 grams / plant and mycorrhizal M3 = giving as much as 7.5 grams / plant . The results showed that , interaction between applications and mycorrhizal 5 g cocoa skin organic fertilizer ( m2b2 ) gave the best effect on the plant parameters as height and number of leaves . Then the interaction between applications and mycorrhizal 7.5 g organic fertilizer from cocoa skin and leaves gamal ( m3r3 ) gives the best effect on the parameters of leaf area index . Further treatment of the application of mycorrhizal 7.5 g ( m3 ) was given the best results against leaf area , specific leaf area and leaf dry weight of cocoa plants . But in general the provision of treatment of organic materials had not provided any real effect at the time of passage of this research .
Key words : Cocoa . Micoriza , Organic Fertilizer
Full Text:
PDFReferences
Anonim 2011. http://www.sinartani.com. Diakses pada tanggal 24 Juli 2011
Goenadi H.D. dkk 2007. Prospek dan arah pengembangan agribisnis kakao. Ed. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen:Pertanian Jakarta
Hardjowigeno., S., 1995. Ilmu Tanah. CV. Akademika Pressindo, Jakarta.
Husin, E. F. Dan Marlis, R. 2002. Aplikasi Cendawan Mikoriza Arbuskular sebagai pupuk biologi pada pembibitan kakao. Prosiding Seminar Nasional BKS PTN Wilayah Indonesia Barat, FP USU Medan.
Iskandar, Dudi. 2002. Pupuk Hayati Mikoriza Untuk Pertumbuhan dan Adapsi Tanaman Di Lahan Marginal. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Denpasar Kartasapurta, AG. 1990. Teknologi Benih. PT Bina Aksara. Jakarta
Manggabarani, 2009. Gerakan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Kakao Nasional. Dirjen Perkebunan. Departemen Perkebuan Jakarta.
Nasaruddin, 2009. Ekologi dan Budidaya Tanaman Kakao. Makalah Pelatihan Petugas lapang Kakao Sulawesi tenggara, Sulawesi tengara.
--------------. 2009. Kakao, Budidaya dan Beberapa Aspek Fisiologisnya. Yayasan FOREST Indonesia dan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Makassar.
Nasaruddin, 2010. Kakao. Budidaya dan Beberapa Aspek Fisiologisnya. Yayasan Fores Indonesia dan Cacao Reset Group (CRG) Fakultas Pertanian Unhas. Makassar. ISBN:978-979-25-8745-6. 164 hal.
Sasli, I. 2004. Peranan Mikoriza Vesikula Arbuskula (MVA) dalam peningkatan Resistensi Tanaman terhadap Cekaman Kekeringan. Makalah pribadi Pengantar ke Falsafah Sains (PPS702). Sekolah Pasca Sarjana/S3. Institut Pertanian Bogor.Mei 2004.
Setiadi, Y. 1989. Pemanfaatan Mikoriza dalam Kehutanan. PAU. Bogor 103 p.
Sieverding . E., 1991. Vesicular-arbuskular mycorrhiza management intropical indegenous glomales. Deutsche . Jerman. 342 p.
Subiksa, IGM. 2002. Pemanfatan Mikoriza Untuk Penanggulangan Lahan Kritis. Makalah Falsafah Sains Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor
Sosrosoedirjo, S., dan B. Rivai. 1982. Ilmu Memupuk II. Yasaguna,Jakarta.
Sutejo, M. M. 2008. Pupuk dan cara pemupukan. Jakarta : Rineka Cipta
Taufik Y. Leli N. Erespati E., 2010. Outlook Komoditas Pertanian Perkebunan. Pusat Data dan Informasi Pertanian. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.26618/perspektif.v1i1.2
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 JURNAL PERSPEKTIF