Kemitraan Dalam Pelayanan Publik : Sebuah Penjelajahan Teoritik

Fatmawati Fatmawati

Abstract


Public services in recent years become a central issue has forced all parties, both state and public institutions to perform again in its implementation regulations. Although the provision of public services is an obligation that must be done by the government as the organizer of the state. However, the obligation to provide such services are still not able to give satisfaction to the user community. To realize good governance requires the synergistic partnership between agencies both within and outside the government bureaucracy. The agencies include the private sector and civil society. Partnerships must be built in an environment that is transparent, which is built with good communication, especially in any decision-making. This meant that the policies are formulated to meet the expectations of society. Thus, the partnership between government, communities and businesses are expected to promote the establishment of governance, development and public services more democratic and more professional.

Pelayanan publik dalam beberapa tahun terakhir menjadi isu sentral telah memaksa semua pihak, baik negara dan lembaga publik untuk tampil lagi dalam peraturan pelaksanaannya. Meskipun pelayanan publik adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh pemerintah sebagai penyelenggara negara. Namun, kewajiban untuk menyediakan layanan tersebut masih belum mampu memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna. Untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik membutuhkan kemitraan sinergis antara lembaga baik di dalam dan di luar birokrasi pemerintah. Badan-badan termasuk sektor swasta dan masyarakat sipil. Kemitraan harus dibangun dalam lingkungan yang transparan, yang dibangun dengan komunikasi yang baik, terutama dalam pengambilan keputusan. Ini berarti bahwa kebijakan yang diformulasikan untuk memenuhi harapan masyarakat. Dengan demikian, kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan bisnis diharapkan untuk mendorong terwujudnya pelayanan pemerintahan, pembangunan dan publik yang lebih demokratis dan lebih profesional.


Keywords


Bureaucratic Management; Professional; Public Service; Manajemen Birokrasi; Profesional; Pelayanan Publik

Full Text:

PDF

References


Agranoff, Robert., and Michael Mc Guire. 2004. Collaborative Public Manage- ment: New Strategies for Local Govern- ment. Washington: Georgetown Uni- versity Press

Borrini-Feyerabend, G. 1996. Collaboration Management of Protected Area: Tailor- ing the Approach to the Context. Social Policy Group IUCN. http:// www.iucn.org/ (download 12-1-2011)

Bryden, J.S.M., and Murphy, C. 1998. Evalua- tion and Monitoring of the Loggan Com- munity Forestry I nitiative, Inception Report and Final Refort. Scottish Office, Edinburh. www.abdn.ac.uk/arkleton/ npp/parte

Eisler, R & Montuori, A. 2001. The Partnership Organization: A System Approach. O.D. Practitioner, Vol. 33, No. 2. http:// www.bepress.com?article (download 10-2-2011)

Hanif, Nurcholis. 2005. Teori dan Praktek Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: Trasindo.

Hodgett, S., and Johnson, D. 2001. Troubles, Partnerships and Possibilities: A Study of the Making Belfast Work Develop- ment Initiative in Nerthern Ireland. Journal Public Administration & Devel-

opment: Oct 2001; 21, 4; ABI/INFORM

Research. Pg 321-332

Larasati, Endang. 2008. Reformasi Pelayanan Publik (Public Services Reform) dan Partisipasi Publik. “Dialogue” JIAKP, Vol. 5, No. 2, Mei 2008 : 254-267

Mahmudi. 2007. Kemitraan Pemerintah Daerah dan Efektivitas Pelayanan Publik. Jurnal Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen Vol. 9 No. 1, Januari 2007

hal. 53 – 67

Mardiasmo. 2004. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Paskarina, Carolina. 2007. Kemitraan Pemerintah-Swasta dalam Pelayanan Publik. Warta Bapeda: www.bapeda- jabar.go.id

Sedarmayanti. 2009. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepe- mimpinan Masa Depan (Mewujud-kan Pelayanan Prima dan Kepemerin-tahan yang Baik. Bandung: Refika Aditama

Sofyan Efendi. 2005. Membangun Budaya Birokrasi untuk Good Governance. Lokakarya Reformasi Birokrasi. Jakarta: Departemen Pemberdayaan Aparatur Negara.

Suhartono. Ehrmann. 2005. Model-model Pub- lic Private Partnership pada Sektor Pelayanan Air Bersih. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Volume 5 No. 1 Pebruari 2005: 72-81

Sumartono. 2008. Kemitraan Pemerintah Desa dengan Badan Perwakilan Desa dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Disertasi (Tidak Diterbitkan), UGM.

Taket & White. 2000. Partnership and Partici- pation, Decision Making in the Multiagency Setting. http://www. tower.com/partnership-participation-decision-making-in-multiagency-set- ting-a-r-taket

Tjahjanulin Domai. 2005. Dari Pemerintahan ke Pemerintahan yang Baik. Jakarta: Depdagri.

Thoha, Miftah. 2003. Birokrasi Politik di Indo- nesia. Jakarta: Raja Gravindo Persada

Vigoda, Eran., 2002, From Responsiveness to Collaboration: Governance, Citizens, and the Next Generation of Public Adminis- tration, dalam Public Admi-nistration Review, Vol. 62, No. 5, Hal. 527-540.

Wasistiono, Sadu. 2009. Kapita Selekta Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Bandung: Fokus Media.




DOI: https://doi.org/10.26618/ojip.v1i2.23

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Otoritas : Jurnal Ilmu Pemerintahan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Creative Commons License

Otoritas : Jurnal Ilmu Pemerintahan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
 
View My Stats